[lyrics] S.M The Ballad – Love Again

yeogi kkaji ingeot gatasseo naye gi eoki
dashin motbol eolgul deulman seuchyeo ga
amu geotdo halsu eobseot deon kkeute seoseo
du son moa gidoman haesseo

ajik motda han nae maeumeul jeon halsu itge

dashi ireona nal gidaryeo jun geudael bogo shipeo
dashi dora ga hago shipeun mal saranghabnida

meomchwo beorin geotman gatasseo sesangi da
haengbok haetdeon shigan deulman seuchyeo ga
naegen eobseul geotman gatatdeon kkeute seoseo
geureohke nan gidoman haesseo

jinachyeo watdeon sarang deureul neukkil su itge

dashi ireona nal gidaryeo jun geudael bogo shipeo
dashi dora ga hago shipeun mal saranghabnida

moreun chae sara wasseo almana sojung haesseot neunji

dashi ireona nal gidaryeo jun geudael bogo shipeo
dashi dora ga hago shipeun mal saranghabnida

[fanfiction] Between Sky and Earth (Palace Story) step 2

Between Sky and Earth

Hyunmi POV

“Haena, apa kau yakin?”

“Yakin sekali! Lihat, kita benar-benar mirip!” kata Haena sambil membelalakan matanya di cermin

“tapi…”

“sudah ini pasti berhasil! hyaa~” kata Haena riang sekaligus kaget karena melihat seseorang yang mirip dirinya berdiri disampingnya.

Ya begitulah. Setelah dirias aku dan Haena terlhat bagai pinang dibelah dua. Aku sendiri juga lumayan kaget melihat kemiripan ini. Bulu kuduk ku sampai berdiri. Kalau begini sih, hanya dengan melihat saja orang-orang akan mengira kami berdua anak kembar.

“Nah, Hyunmi, hwaiting!” Haena memberikan semangat padaku yang ada dalam mobil. “selamat bersenang-senang!” katanya lagi.

“ng…” jawabku datar. “ah, Haena apakah kau tidak akan mengucapkan selamat tinggal pada temanmu yang baik ini? Karena mungkin aku tidak akan kembali dalam keadaan hidup..” kataku dengan muka horor

“aku akan langsung terbang ke tempatmu kalau kau berada dalam keadaan bahaya. Jadi kau tidak akan mati.” Kata Haena setengah bercanda. Walaupun begitu aku yakin aku akan baik-baik saja.

“ya! Aku ini lebih tua dari mu. Bagaimana bisa kau bercanda seperti itu”

“cih, hanya berbeda 2 bulan saja. Sudah sana pergi!” ucap Haena sambil terkekeh.

Setelah itu, mobil sedan yang kunaiki langsung tancap gas. Perjalanan ke Gyeongju memakan waktu 4 sampai 5 jam dari Seoul. Sebenarnya Haena menyarankan untuk memakai jet pribadinya, tapi bagiku itu terlalu berlebihan dan hanya akan menambah polusi. Dan juga boros.

Hyunmi POV End

=======

Kyu Hyun POV

Mood ku sedang tidak baik hari ini. Aku terus memikirkan tentang perjodohan dengan seorang putri bangsawan Kim yang wajahnya saja aku tidak tahu seperti apa. Dan karena itu sepanjang pagi ini aku menghabiskan waktu membaca buku di teras. Seorang pengawal datang tidak lama setelah aku membuka halaman terakhir.

“Tuan muda, putri bangsawan Kim telah tiba”

Aku pun berjalan dengan langkah yang santai. Karena aku sama sekali tidak tertarik dengan perjodohan ini. Bahkan tidak ada persiapan spesial yang kulakukan.

Aku pun sampai didepan ruang tamu. Dari luar aku mendengar suara ibuku sedang berbincang dengan seseorang. Aku pun menarik nafas panjang, bersiap untuk segala kemungkinan yang terjadi.

“Tuan muda Kyuhyun sudah tiba” kata salah satu pengawal.

“biarkan dia masuk” perintah permaisuri.

“annyonghaseyo” sapaku singkat. Lalu kemudian aku mengambil tempat duduk di samping ibuku.

“Kyuhyun-ah, dia adalah putri bangsawan Kim yang ibu ceritakan padamu”

“annyonghaseyo, jonun Kim Haena imnida. Bangabsemnida” kata gadis itu dengan sopan.

“ne, bangabsemnida”

“bagaimana, cantik bukan?”

“ne” jawabku seadanya.

“dia adalah pilihan dari yang mulia, tentu saja tidak diragukan lagi” ucap seseorang pria berjas yang mendampingi gadis itu. Sepertinya dia bukan ayahnya.

“Haena-ssi, bagaimana pangeran Kyuhyun menurut pendapatmu?” gadis itu menatapku sekilas.

“hmm, wajahnya sangat mirip dengan anda, Yang Mulia” jawabnya singkat.

Setelah 10 menit berbincang-bincang, akhirnya tiba saat yang paling ku antisipasi.

“Kyuhyun-ah, bagaimana kalau kau mengajak Haena berkeliling istana. Dia pasti akan menyukainya”. Seperti yang sudah ku perkirakan. Ibuku sepertinya bisa membaca pikiran seorang gadis. Tidak diragukan lagi, gadis ini pasti menunggu saat seperti ini.

Setibanya diluar, aku langsung mengajaknya ke taman di belakang istana. Di tengah perjalanan aku mengajaknya berbincang. Untuk sekedar mengisi waktu saja.

“Haena-ssi, kau sudah pernah ke Gyeongju sebelumnya?”

“belum pernah”

“kalau begitu, kau pasti masih belum terbiasa dengan udara di sini”

“ye, tapi aku suka cuaca di sini. Sejuk.” Lagi-lagi gadis itu menjawab seadanya sambil tersenyum.

Sesampainya di taman, tiba-tiba ponsel ku berdering.

“yoboseyo…Minho-ah!”

Telepon dari Minho, sepupuku.

“ah, hampir lupa. Kalau begitu aku tunggu kau di depan. Ok?”

“Haena-ssi, aku ada urusan mendadak. Kau tunggu di sini dulu. Aku tidak akan lama”

Aku pun langsung bergegas menuju gerbang istana.

Kyuhyun POV end

=======

Hyunmi POV

Fiuhh..dia pergi. Untuk menenangkan diriku, aku menarik nafas panjang. Biasanya udara yang sejuk seperti ini bisa menenangkan urat syaraf yang tegang.

“ahhhhhhh, benar-benar sejuk. Tempat yang bagus untuk berlibur”

Aku pun memutuskan untuk menikmati taman yang di penuhi pohon sakura. Sedikit jalan-jalan mungkin akan lebih membuatku rileks.

Entah kenapa tiba-tiba aku tertarik pada bangunan di sisi taman yang terlihat sangat anggun. Tanpa pikir panjang aku melangkahkan kakiku ke arah bangunan itu.

Sebelumnya aku memastikan tidak ada yang melihaku. “bagus, tidak ada orang” gumamku

Aku melangkahkan kakiku masuk dan aku terpaku pada benda-benda di dalamnya. Ruangan itu cukup mendapat suplai cahaya dari lampu-lampu gantung yang mungkin nilainya lebih mahal dari biaya sekolahku.

Ternyata ini ruang seni. Banyak lukisan terpajang, dan yang membuat tangan ku tidak sabaran untuk menyentuhnya adalah benda berwarna hitam di dekat dinding yang tertempel lukisan para maestro terkenal seperti Mozart dan Bach.

Akupun mencoba untuk duduk di kursi di depan piano dan memainkan musik yang di ajarkan orang yang kusayangi, River Flows in you.

Setelah selesai tiba-tiba suara seseorang mengagetkanku.

“permainan yang bagus. Aku jadi terhibur”

Ternyata dia sang pangeran! “ah, maafkan aku. Tadi aku hanya berjalan-jalan lalu aku menemukan tempat ini dan tanpa izin aku masuk lalu aku melihat piano ini dan…”

“wah, itu kalimat terpanjang yang kau ucapkan sejak kau datang” katanya sambil tersenyum simpul. Dan harus kuakui, dia sangat manis ketika tersenyum.

“jweisonghamnida” ucapku dengan nada menyesal sambil membungkuk.

“tidak apa-apa. Toh kau sudah membayarnya dengan pertunjukan pianomu”

Aku pikir aku akan dihukum gantung karena seenaknya masuk ke ruang seni istana, ternyata dia hanya tersenyum.

“piano itu di belikan ibu untukku. Tapi aku tidak tertarik, jadi dibiarkan begitu saja. Rencananya akan di jual tapi aku tidak menyetujuinya” jelasnya

“boleh aku tahu kenapa?”

Dia terdiam sesaat. “…kan sayang”

‘apa?! Cuma karena itu grand piano yang harganya setinggi langit dibiarkan begitu saja?! Lebih baik untukku saja!’ kata batinku protes

“padahal permaisuri sangat suka bermain piano, kenapa kau tidak?” tanyaku penasaran

“karena aku pikir klarinet lebih menarik, suaranya menyentuh”

“oh, begitu”

“oh ya, sebaiknya kita balik saja. Lagipula ini sudah cukup lama”

*rumah Hyunmi*

“aku sudah bilang kan. Kau pasti bisa.” ucap Haena setelah aku menceritakan apa yang terjadi di hari itu. “lalu setelah itu kau pulang?”tanya Haena dari seberang telepon

“ya, begitulah. Tapi…”

“tapi apa?”

“permaisuri menyuruhku untuk datang lagi. Dia bilang Kyuhyun akan mengajakku berkeliling Gyeongju”

“tidak masalah. Aku akan mengatasinya. Lagipula pangeran berada dipihak kita. Dia pasti mendukung” kata Haena dengan percaya diri

“yeah, semoga sukses” kataku sebelum mengakhiri pembicaraan.

Setelah semua yang terjadi hari ini, aku jadi tidak bisa tidur. Aku memikirkan semuanya, mulai dari awal sampai akhir pertemuan ku dengan pangeran. Aku benar-benar berharap tidak ada kesalahan yang terjadi.

Sudah jam 12 malam, tetap saja tidak bisa tidur. Berbagai gaya tidur sudah kucoba. Bahkan sampai mencoba tidur di lantai, di sofa, di kamar mandi, tapi tidak berhasil memejamkan mataku lebih dari 1 mneit. Aku terpaksa meminum obat tidur, hal yang biasa ku lakukan kalau terkena insomnia.

Hyunmi POV end

========

Kyuhyun POV

Dengan langkah yang lebar aku menuju kamarku. Ingin rasanya aku cepat-cepat merasakan nyamannya kasur empukku. Sesampainya ditempat tujuan, tanpa pikir panjang aku langsung merebahkan tubuhku dan memejamkan mataku. Sesaat wajah wanita itu melintas dan mengingatkanku pada Yoonji.

Flashback

“noona, mainkan sebuah musik untukku” pinta seorang anak laki-laki kepada gadis didepannya.

“hmm, pangeran mau aku memainkan musik apa?” ucap gadis itu tersenyum manis.

“yang seperti ini, ting ting ting…” anak laki-laki itu meniru bunyi piano.

“oh, itu…” gadis itu lalu memainkan musik dengan jari-jarinya yang menari lincah di atas grand piano hitam. Sementara anak laki-laki yang dipanggil pangeran duduk manis mendengarkan musik yang dimainkan.

===

“ibu, apa kau tahu dimana Yoonji noona? Kenapa dia tidak ada di istana?”

Permaisuri hanya tersenyum mendengarkan pertanyaan anak semata wayangnya. “dia pergi untuk waktu yang sangat lama” jawabnya singkat sambil mengelus kepala anaknya.

“tapi ibu, noona mengajariku bermain piano. Kalau dia tidak ada…”

“ibu akan mengajarimu, Kyuhyun-ah” kata permaisuri sambil mengangkat anaknya kepangkuan. “wah, kau sudah bertambah berat ternyata”

“ibu, apa Yoonji noona akan kembali ke istana?”

Lagi-lagi permaisuri tersenyum  mendengar pertanyaan anaknya dan memeluk anaknya dengan erat. “mungkin saja, anakku. Kita tidak tahu..”

Flashback end

Sejak itu aku tidak pernah melihat Yoonji. Entah dia pergi kemana. Dan kini wanita bernama Hyunmi muncul dan mengingatkanku pada Yoonji lewat permainan pianonya. River flows in you, musik terakhir yang kudengar dari permainan piano Yoonji, musik yang mengalun indah seperti sungai yang saat ini terngiang dikepalaku.

“Yoonji” gumamku. “ah tidak mungkin Hyunmi adalah Yoonji. Hahaha… apa sih yang kau pikirkan” ucapku pada diri sendiri..

Kyuhyun POV end

TBC~~~~

[fanfiction] Between Sky and Earth (Palace Story) step 1

Pada suatu hari, di sebuah istana di Gyeongju, Korea Selatan, di tengah malam yang diselimuti kegelapan, permaisuri Seon melahirkan seorang pangeran yang diberi nama Min Hwang. Sang pemimpin keluarga bangsawan tertinggi di Gyeongju, raja Park, dan permaisurinya sangat bahagia dengan kelahiran pangeran yang akan menjadi penerus tahta.

Keesokkan harinya seisi istana membuat pesta besar untuk merayakan kehadiran sang bayi. Namun di setelah pesta berakhir  terjadi peristiwa yang menggemparkan istana. Sang pangeran diculik. Tidak ada bukti maupun saksi mata.

Raja menjadi geram dan murka. Seluruh pengawal diperintahkan untuk mencari sang pangeran. Namun pelaku sepertinya orang dalam istana yang cerdik dan sudah mengetahui seluk beluk dalam istana dan lingkungan di luar istana, sehingga bisa melarikan diri dengan mudahnya. Alhasil sang pangeran tidak ditemukan.

Setelah 2 tahun berlalu, rupanya sang permaisuri tengah mengandung anak keduanya. Beberapa bulan kemudian, dipertengahan musim dingin, akhirnya permaisuri melahirkan. Raja sangat senang dengan kelahiran anak keduanya yang ternyata anak laki-laki. Kyu Hyun pun dibesarkan sebagai seorang pangeran karena kelak dia akan menggantikan ayahnya.

Walaupun masih tertinggal kepedihan namun dengan kehadiran pangeran kedua ini, kesedihan itu mulai pudar seiring dengan berjalannya waktu. Istana pun kembali menjadi tempat yang tenang dan damai.

========

19 tahun kemudian

Hyunmi POV

“ahh..panas! rasanya pengen kabur ke mars.” kataku sambil mengelap keringat. “Bumi sepertinya sudah tidak layak huni.”

“kau aneh. Ini kan bukan musim panas” tanggap Haena singkat.

“bumi sudah berubah. Zaman sekarang ini di musim panas bisa saja salju turun.” Kataku sedikit ngawur. Slurrrpp… “Yah, habis..”

“nih, kau minum punyaku saja” Haena menyodorkan jus miliknya.

“ah, tidak perlu. Kau habiskan saja”

“bener nih?! Ini jus kesukaanmu loh”

“eh?!..” aku melirik jus melon dingin yang berwarna hijau menyegarkan di depan mataku. Tanpa basa basi, “hehe..mau deh. Gomawo Haena..”

“ne..” katanya sambil tersenyum. Senyumannya benar-benar manis. Siapapun akan terpesona. Ditambah lagi Haena adalah anak bangsawan yang dihormati dan wajahnya sungguh cantik. Ketika tersenyum, bunga-bunga seolah bermekaran di belakangnya. Namun, hari ini sepertinya ada sesuatu di balik senyuman itu. Aku yakin ada yang ingin dia bicarakan denganku. Itu terlihat dari pancaran matanya.

“Kalau ada yang mau kau ceritakan, ceritakan saja. Aku siap mendengarkan kok!” aku memancingnya.

“jeongmal?”

“hm!” kataku mengangguk mantap.

“begini, Hyunmi, sebenarnya aku mau minta tolong kepadamu”

“minta tolong apa?” tanyaku penasaran.

“tapi kau mau menolongku kan?”

“iyaa..tapi kau cerita dulu dong. Kan biar jelas”

“shhh…” Haena menarik napas panjang. “kau tahu pangeran Kyu Hyun kan?”

“ya, tentu saja aku tahu. Pangeran di istana di Gyeongju itu kan?”

“ya, dan aku akan bertemu dengannya dua hari lagi. Sepertinya pemimpin keluarga bangsawan Park akan menjodohkan anaknya denganku…”

“jincayo!? Wah, perjodohan antara dua bangsawan terkenal nih!” kataku sambil tersenyum.

“tapi aku tidak bisa datang. Hari itu Donghae oppa ulangtahun. Kau tahu kan?”

“ya, kalau begitu ditunda saja pertemuannya. Gampang kan?” kataku enteng

“tidak bisa. Aku sudah menundanyanya sekali.” jawab Haena dengan cepat. “Lagipula aku tidak mau dijodohkan dengannya!…sirheo!”

“hmm, lalu? Kau mau minta tolong apa?” tanyaku semakin penasaran.

“itu…kau…kau saja yang pergi..”

“..MWO?!!!!”

“iya, kau menggantikanku untuk menemuinya. Mau ya??? Jebal..” Haena memohon dengan puppy eyesnya

“ah…tapi itu tidak mungkin Haena. Haha.. kan?”

“kau ingat, sejak kita bersahabat banyak yang mengatakan kita mirip kan? Ayahku saja bilang begitu” kata Haena menyakinkanku

“…eotteohke??!” tanyaku kebingungan sekaligus gugup

“kau hanya perlu menjadi dirimu saja. Tenang saja, kau tidak pergi dengan ayahku. Aku akan mengaturnya dengan orang yang akan pergi denganmu. Jadi kau santai saja. Lagipula kau tidak perlu menerimanya. Kalian hanya akan mengobrol. Biar nanti aku yang mengatur kelanjutannya. Dan yang pasti aku akan menolaknya. Arachi?” jelas Haena panjang lebar

“Tidak, tidak bisa. Untuk yang satu ini, aku tidak akan melakukannya.” Jawabku tegas

“wae?”

“aku tidak yakin ini akan berjalan dengan baik” ucapku sambil menggelengkan kepala. “no no no..”

“ya! kau bicara apa Hyunmi? Kalau aku tidak mempercayaimu mana mungkin aku minta tolong padamu. Lagipula aku ini siapa. Keturunan bangsawan terhormat keluarga Kim. Aku akan membereskannya.” Kata Haena dengan pdnya.

“justru karna kau anak dari bangsawan Kim, aku…”

“jebal….” Haena memohon sekali lagi. Kali ini aku sudah tidak tahan dengan raut mukanya yang seperti anak kecil meminta dibelikan boneka. Aku lemah dengan tatapannya yang satu ini.

“hhhhh, ne. Geuraeyo…” jawabku setengah hati.

Yah, aku memang suka menolong teman yang membutuhkan, tapi untuk yang satu ini, sesungguhnya aku benar-benar ingin menolaknya. Kalau ketahuan aku benar-benar bisa mati di gantung karena berbohong pada keluarga raja.

“Hyunmi jeongmal gomawo!!” Haena memelukku dengan riang. Dan begitu melihat senyumannya muncul perasaan bahwa aku akan baik-baik saja.

Nah, Hyunmi, kau mungkin telah membuat keputusan yang salah, tapi kau jalani saja. Ini demi sahabat terbaikmu, sahabat yang sudah banyak menolong. Toh nanti dia juga yang akan membereskan semuanya. Santai saja…

Besoknya….

“ayahku sudah tahu kok” tiba-tiba saja Haena mengejutkanku dengan pernyataannya yang santai.

“MWO?! Lalu ayahmu bilang apa?” tanyaku setengah penasaran. Aku harap ayahnya akan menolak ide itu dan menyuruh Haena yang melakukannya sendiri. Tapi…

Haena tersenyum, “ayahku bilang, ‘ya sudah kalau kau memang tidak mau dijodohkan.’ Lalu waktu aku bilang kau akan menggantikanku dia bilang, ‘wah, ini akan menarik! Aku benar-benar menantikan hasilnya. Hahaha…’” kata Haena sambil menirukan gaya dan suara ayahnya.

“ahh……”  Speechless…

“hahaha… aku saja kaget. Ku kira aku akan di marahi. Tapi sepertinya ayahku juga tidak peduli dengan perjodohan ini.”

Saat itu aku benar-benar kehilangan harapan. Bangsawan Kim Heechul yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayah Haena yang jalan pikirannya sulit dimengerti itu sepertinya malah mendukung ide anaknya. Bagaimana mungkin dia meletakkan masa depan dan nama baik keluarganya kepada ku yang orang biasa ini. Benar-benar deh. Keluarga yang aneh!! Aaakhhhh…..!!!

Hyunmi POV end~

=======

Nampyon…(sementara itu…)

Istana tengah sibuk mempersiapkan acara penyambutan salah satu orang penting. Sebegitu pentingnya sehingga mereka harus menyewa petugas penjaga keamanan negara untuk mengawal dan mengamankan jalan yang akan dilalui orang ini.

Malamnya, di jalur yang menghubungkan bandara dan istana sebuah mobil limusin mewah yang dikawal melaju membelah udara malam dan memecah keheningan. Pejalan kaki kebingungan melihatnya. Mereka mengira seorang presiden baru saja lewat. Ada juga yang mengira seorang artis hollywood datang berkunjung ke Korea. Tidak ada satupun yang tahu bahwa yang ada dalam limusin adalah seorang pangeran yang pulang setelah sebulan berlibur di London.

Tidak lama, limusin itu berhenti di depan bangunan bergaya tradisional namun megah, yang disebut istana. Pintu limusin terbuka. Dan dari dalamnya keluar seorang pria berjas hitam (bayangin Kyu di It’s You mv XP). Para pengawal sudah bersiap di tempatnya masing-masing. Kyuhyun yang melihatnya berkata kepada kepala rumah tangga istana, “aku sudah bilang kan, penyambutannya tidak perlu seperti ini. Ini terlalu berlebihan”

“Maafkan saya, tuan muda. Tetapi ini adalah perintah Yang Mulia, untuk menjaga keamanan.” balas kepala rumah tangga istana dengan sopan. “Tetapi untuk acaranya kami sudah membatalkannya atas perintah tuan muda”

“Baguslah.  Aku tidak mau disambut berlebihan seolah-olah aku telah meninggalkan Korea berpuluh-puluh tahun yang lalu.” Kata kyuhyun sambil tersenyum lega. Setelah itu, Kyuhyun menemui ayah dan ibunya. Dan satu jam kemudian, karena kelelahan menempuh perjalanan berjam-jam, Kyuhyun menuju tempat peristirahatannya. Tanpa mengganti bajunya, dia menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk yang sedari tadi memanggilnya. Keheningan istana menjadi lagu tidur yang merdu. Sejenak Kyuhyun melupakan alasan dia harus pulang ke Korea. Tidak sampai semenit, Kyuhyun sudah tertidur pulas.

TBC~~~

=======